Tanaman Penyerap Polusi – Kita semua tahu bahwa udara bersih makin langka di kota-kota besar. Polusi dari kendaraan bermotor, asap pabrik, hingga limbah rumah tangga jadi penyebab utama kualitas udara yang buruk. Tapi, tahukah kamu bahwa tumbuhan bisa jadi solusi alami dan efektif untuk mengurangi polusi udara? Bahkan, beberapa tanaman punya kemampuan luar biasa dalam menyerap zat kimia berbahaya dari udara. Yuk, kenali bagaimana tumbuhan bisa jadi “penyaring udara hidup” dan jenis-jenis tanaman apa saja yang bisa membantu menyelamatkan paru-paru kota kita.

Udara Kota dan Ancaman Polusi

Menurut data WHO, jutaan orang meninggal setiap tahun akibat polusi udara. Di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, atau Bandung, indeks kualitas udara (AQI) sering kali menunjukkan angka tidak sehat. Penyebab utamanya adalah emisi kendaraan bermotor, pembakaran bahan bakar fosil, dan minimnya ruang hijau.

Saat jumlah kendaraan dan bangunan meningkat, jumlah pohon dan tanaman justru menurun. Padahal, tumbuhan punya kemampuan unik: mereka menyerap karbon dioksida (CO₂), melepaskan oksigen, dan menyaring zat polutan lainnya. Dalam dunia arsitektur dan tata kota modern, konsep “green infrastructure” atau infrastruktur hijau semakin banyak diterapkan untuk mengatasi hal ini—dan tumbuhan ada di garis depan solusinya.


Bagaimana Tumbuhan Membersihkan Udara?

Tumbuhan menyerap gas melalui stomata di permukaan daunnya. Selain menyerap CO₂ untuk fotosintesis, beberapa tanaman juga menyerap zat berbahaya seperti:

  • Benzena: ditemukan di asap kendaraan, cat, dan plastik
  • Formaldehida: ada di perabot rumah tangga dan asap rokok
  • Xylene dan Toluene: dari pelarut industri dan asap buangan
  • Ammonia: sering muncul dari produk pembersih dan pupuk

Beberapa tanaman bahkan menyimpan polutan tersebut di jaringan akar dan batang mereka, menjadikannya bagian dari sistem detoksifikasi alami.


Tanaman Penyerap Polusi yang Terbukti Efektif

Berikut beberapa tanaman yang sudah terbukti ampuh menyerap polusi udara, baik untuk dalam ruangan maupun di area kota:

1. Lidah Mertua (Sansevieria trifasciata)

– Efektif menyerap formaldehida, benzena, dan nitrogen oksida
– Tahan di ruangan minim cahaya dan mudah dirawat
– Cocok untuk rumah, kantor, atau ruang kelas

2. Sirih Gading (Epipremnum aureum)

– Menyerap karbon monoksida dan formaldehida
– Tumbuh menjuntai, cocok digantung atau ditanam vertikal
– Menyegarkan ruangan dan punya tampilan dekoratif

3. Palem Kuning (Chrysalidocarpus lutescens)

– Menghasilkan oksigen dalam jumlah besar
– Menyaring xylene dan toluene
– Cocok untuk ruangan besar atau lobi

4. Spider Plant (Chlorophytum comosum)

– Dapat menghilangkan hingga 90% polutan dalam dua hari
– Sangat baik untuk ruangan tertutup dengan ventilasi buruk
– Mudah diperbanyak dan tidak memerlukan banyak perawatan

5. Bambu Rejeki (Dracaena sanderiana)

– Menyerap berbagai polutan organik dari asap dan zat kimia
– Tumbuh baik di dalam air atau tanah
– Populer karena bentuknya yang unik dan dianggap membawa keberuntungan

6. Pohon Trembesi (Samanea saman)

– Dijuluki sebagai “penyedot karbon alami”
– Satu pohon dewasa bisa menyerap puluhan ton CO₂ setiap tahunnya
– Cocok ditanam di pinggir jalan, taman kota, atau halaman sekolah

7. Pohon Tembesu dan Mahoni

– Populer dalam penghijauan jalan raya
– Menyerap karbon dan menghasilkan oksigen dalam jumlah besar
– Akar kuat dan mampu menyerap air, membantu mencegah banjir


Tumbuhan dan Urban Farming: Menghijaukan Ruang Terbatas

Di kota yang lahannya terbatas, konsep urban farming dan vertical garden makin populer. Tumbuhan tidak hanya digunakan untuk menghijaukan rumah, tetapi juga menyerap polutan dari aktivitas manusia sehari-hari.

Contohnya:

  • Taman atap (rooftop garden) di gedung-gedung tinggi membantu menyerap panas dan mengurangi efek rumah kaca.
  • Green wall atau dinding tanaman yang dipasang di pagar atau dinding gedung bisa menyaring debu dan zat kimia dari jalanan.
  • Hidroponik dengan tanaman hijau seperti selada atau bayam tidak hanya menghasilkan makanan sehat, tapi juga membersihkan udara sekitar.

Manfaat Ekstra dari Tanaman Penyerap Polusi

Selain membersihkan udara, tumbuhan juga membawa manfaat lain:

  • Menurunkan suhu lingkungan: Area dengan banyak tanaman bisa 2–5°C lebih sejuk dibanding area beton.
  • Mengurangi stres: Studi menunjukkan bahwa melihat tanaman hijau bisa menurunkan tingkat stres dan meningkatkan produktivitas.
  • Meredam kebisingan: Tumbuhan besar atau pohon bisa membantu mengurangi suara bising dari jalanan.
  • Meningkatkan estetika: Tanaman mempercantik rumah, kantor, hingga jalan kota.

Tumbuhan adalah penyaring alami yang tidak butuh listrik, tidak bising, dan sekaligus memperindah lingkungan. Mungkin mereka tidak bisa bicara, tapi aksi mereka menyelamatkan udara sudah bicara banyak untuk masa depan kita.

Yuk, mulai dari satu pot tanaman hari ini. Karena paru-paru kita bukan cuma milik tubuh—tapi juga milik bumi.